Materi lengkap Kerajaan Islam Di Sumatera dan Sejarah Masuk Dan Berkembangnya Islam Di Sumatera.
3 Kerajaan Islam Yang Ada Di Sumatera Beserta Penjelasannya
Sebelum saya membahas materi 3 Kerajaan Islam Yang Ada Di Sumatera, saya akan membahas sejarah masuk dan berkembangnya islam di sumatera.
Sejarah Masuk Dan Berkembangnya Islam Di Sumatera
Bukti tertulis mengenai adanya masyarakat Islam di Indonesia tidak ditemukan sampai dengan abad 4 H (10 M). Yang dimaksud dengan bukti tertulis adalah bangunan-bangunan masjid dan makam.
Hal ini memberikan kesimpulan bahwa pada abad 1—4 H merupakan fase pertama proses kedatangan Islam di Indonesia dan Sumatera, dengan kehadiran para pedagang muslim yang singgah di berbagai pelabuhan di Sumatera.
Dari literature Arab, dapat diketahui bahwa kapal-kapal dagang Arab sudah mulai berlayar ke wilayah Asia Tenggara sejak permulaan abad ke– 7 M. Sehingga, kita dapat berasumsi, dalam kurun waktu abad 1—4 H terdapat hubungan pernikahan anatara para pedagang muslim asing dengan penduduk setempat sehingga menjadikan mereka masuk Islam baik sebagai istri ataupun keluarganya.
Sedangkan bukti-bukti tertulis adanya masyarakat Islam di Indonesia khususnya Sumatera, baru ditemukan setelah abad ke– 10 M. yaitu dengan ditemukannya makam seorang wanita bernama Tuhar Amisuri di Barus, dan makam Malik as Shaleh yang ditemukan di Meunahasah Beringin kabupaten Aceh Utara pada abad ke– 13. M.
Kerajaan Islam Di Sumatera
1. Kerajaan Aceh
- Lokasi Kerajaan Aceh
Kerajaan Aceh terletak di Pulau Sumatra bagian utara, dekat dengan jalur perdagangan da pelayaran internasional. Wilayahnya terbentang dari daerah Deli sampai semenanjung Malaka.
- Awal Pembentukan Dan Pendiri Kerajaan Aceh
Kerajaan Aceh didirikan Sultan Ali Mughayat Syah pada tahun 1530 setelah melepaskan diri dari kekuasaan Kerajaan Pidie.
- Kehidupan Politik Kerajaan Aceh
Aceh mulai berkembang setelah Malaka diduduki oleh Portugis tahun 1511 sebab sebagian besar pedagang-pedagang Islam dari Malaka pindah ke Aceh. Di samping itu, jatuhnya Samudra Pasai ke tangan Portugis (1521), menambah keramaian Aceh. Pada tahun 1530, Aceh melepaskan diri dari Pedir dan berdirilah Kerajaan Aceh dengan Sultan Ali Mughayat (1514– 1528) sebagai raja pertamanya.
- Kehidupan Ekonomi Kerajaan Aceh
Kehidupan perekonomian yang utama dari masyarakat Aceh ialah perdagangan. Pada masa kejayaan Aceh, perekonomian Aceh berkembang pesat. Penguasaan Aceh atas daerah-daerah pantai barat dan timur Sumatra banyak menghasilkan lada. Semenanjung Malaka banyak menghasilkan lada dan timah. Hal ini menjadi bahan ekspor yang penting bagi Aceh sehingga perdagangan Aceh maju dengan pesat.
- Masa Kejayaan Kerajaan Aceh
Kerajaan Aceh mencapai masa kejayaan di masa Sultan Iskandar Muda Johan Pahlawan Meukuta Alam (1590 1636). Pada masa itu, Aceh merupakan salah satu pusat perdagangan yang sangat ramai di Asia Tenggara.
- Masa Keruntuhan Kerajaan Aceh
Penyebab keruntuhan Kerajaan Aceh :
- Setelah Sultan Iskandar Muda wafat, tidak ada lagi sultan yang mampu mengendalikan daerah Kerajaan Aceh yang begitu luas.
- Di masa Sultan Iskandar Sani, disinilah masa-masa kemunduran dan setelah beliau wafat, kemunduran itu lebih terasa sangat mundur.
- Timbulnya pertikaian terus menerus di Kerajaan Aceh antara golongan bangsawan (teuku) dengan golongan ulama (teungku) yang mengakibatkan melemahnya Kerajaan Aceh.
- Daerah-daerah bawahan banyak yang melepaskan diri seperti Johor, Pahang, Perak, Minangkabau, dan Siak.
- Sumber Sejarah Kerajaan Aceh
Sumber sejarah Kerajaan Aceh adalah Masjid Raya Aceh, Masjid Raya Baiturrahman, catatan Lombard, dan asal-usul Aceh yang berupa cerita turun-temurun.
- Lokasi Peta Kerajaan Aceh
2. Kerajaan Perlak
Kata Perlak berasal dari nama pohon kayu besar yaitu “Kayei Peureulak” (Kayu Perlak). Kayu ini sangat baik digunakan untuk bahan dasar pembuatan perahu kapal, Dan di Perlak banyak tumbuh jenis pepohonan ini, sehingga disebut negeri Perlak (Perlak).
Perlak merupakan salah satu pelabuhan perdagangan yang maju dan aman pada abad ke- 8 M. sehingga menjadi tempat persinggahan kapal-kapal pedagang muslim. Factor utamanya yaitu karena sebab pernikahan antara saudagar-saudagar muslim dengan perempuan-perempuan pribumi. Sehingga menyebabkan lahir keturunan-keturunan yang beragama Islam.
Hal ini semakin berkembang sehingga berdirinya kerajaan Islam Perlak yaitu pada hari selasa bulan muharram tahun 225 H (840 M). dan sultannya yang pertama adalah Syed Maulana Abdul Aziz Shah yang bergelar Sultan Alaiddin Syed Maulana Abdul Aziz Shah. Kemudian Bandar Perlak diganti namanya menjadi Bandar Khalifah.
Islam terus berkembang di Perlak, hal ini terlihat jelas pada abad ke – 13 M. pada abad ini, perkembangan Islam di Perlak melebihi dari daerah-daerah lain di Sumatera. Hal ini bersumber pada riwayat Marco Polo yang tiba di Sumatera pada tahun 1292 M.
Kerajaan Perlak terus berdiri hingga akhirnya bergabung dalam kerajaan Islam Samudera Pasai pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Malik Al-Dzahir (1289 – 1326 M).
- Sumber Sejarah dan Bukti Sejarah Kerajaan Perlak
Sumber sejarah dan bukti sejarah Kerajaan Perlak adalah naskah –naskah berbahasa Melayu dan bukti peninggalan sejarah, seperti:
- Idharatul Haq fi Mamlakatil Ferlah wal Fasi, karangan buku Abu Ishak Makarani Al Fasy.
- Kitab Tazkirah Thabakat Jumu Sultan As Salathin, karangan Syekh Syamsul Bahri Abdullah As Asyi.
- Silsilah Raja-raja perlak dan Pasai, catatan Saiyid Abdullah Ibn Saiyid Habib Saifuddin.
- Bukti Sejarah Kerajaan Perlak :
- Mata Uang Perlak, Mata uang dari emas (dirham), Mata uang perak (kupang), Mata uang tembaga (kuningan)
- Stempel Kerajaan
- Makam Raja-Raja Benoa
- Masa Keruntuhan Kerajaan Perlak
- Runtuhnya Kerajaan Perlak di karenakan adanya penyerbuan Kerajaan MajaPahit , Sehingga Banyak masyarakat dari kerajaan Peurlak tersebut masuk ke pedalaman hutan dan membentuk kerajaan Kerajaan Baru , seperti Kerajaan Linge dan Pati Ambang yang ada di pedalaman Aceh ( Aceh Tengah dan Gayo lues )
- Karena ketengangan politik
- Pada tahun 988, Kerajaan Sriwijaya Menyerang Perlak. Sultan Alaiddin Maulana Syah meninggal karena serangan itu. Namun demikian, sebagai akibatnya, seluruh perlak justru bersatu kembali di bawah pimpinan Sultan Makhdum Alaiddin Malik Ibrahim Syah Berdaulat. Sultan Makhdum melanjutkan perjuangan melawan kerajaan Budha Sri Wijaya hingga tahun 1006.litik
- Lokasi Peta Kerajaan Perlak
3.Kerajaan Samudera Pasai
Raja pertamanya adalah Sultan Malik as Shaleh. Beliau adalah keturunan dari Raja Islam Perlak, yaitu Makhdum Sultan Malik Ibrahim Syah Joan (365 – 402 H/976 – 1012 M).
Ada beberapa hal mengenai Sultan Malik as Shaleh. Ada yang menyebutkan beliau memeluk agama Hindu yang kemudian diIslamkan oleh Syekh Ismail. Ada pula yang menyebutkan bahwa beliau sudah memeluk agama Islam sejak awal.
Sebelum bernama Samudra Pasai, kerajaan ini bernama kerajaan Samudra saja. Kerajaan Samudra merupakan kerajaan yang makmur dan kaya. Juga memiliki angkatan tentara laut dan darat yang teratur.
- Masa Kejayaan Kerajaan Samudra Pasai
- Kerajaan Samudra semakin bertambah maju, yang kemudian dikenal dengan nama “Samudera Pasai”, yaitu setelah dibangunnya Bandar Pasai pada masa pemerintahan Raja Muhammad.
- Hubungan Kerajaan Samudra Pasai dengan Kerajaan Perlak sangat baik. hal ini makin dipererat dengan menikahnya Sultan Malik as Shaleh dengan putri raja Perlak.
- Puncak kejayaan kerajaan Samudra Pasai yaitu pada masa pemerintahan Sultan Al Malik Al Zahir (1326—1349/757—750 H).
- Kehidupan Ekonomi Kerajaan Samudra Pasai
- Letak Kerajaan Samudera Pasai yang strategis, mendukung kreativitas mayarakat untuk terjun langsung ke dunia maritim. Samudera pasai juga mempersiapkan bandar – bandar yang digunakan untuk:
- Menambah perbekalan untuk pelayaran selanjutnya
- Mengurus masalah – masalah perkapalan
- Mengumpulkan barang – barang dagangan yang akan dikirim ke luar negeri
- Menyimpan barang – barang dagangan sebelum diantar ke beberapa daerah di Indonesia
- Kehidupan Sosial Kerajaan Samudra Pasai
Kehidupan sosial masyarakat Kerajaan Samudera Pasai diatur menurut aturan – aturan dan hukum – hukum Islam. Dalam pelaksanaannya banyak terdapat persamaan dengan kehidupan sosial masyarakat di negeri Mesir maupun di Arab. Karena persamaan inilah sehingga daerah Aceh mendapat julukan Daerah Serambi Mekkah.
- Masa Keruntuhan Kerajaan Samudera Pasai
- Berita dari Marco Polo yang singgah di daerah Samudera Pasai pada tahun 1292.
- Berita dari Tome Pires dalam Summer Orienal-nya. Ia menyebutkan bahwa pada tahun 1512-1515 M, ia berkunjung ke daerah pesisir utara dan timur daerah Sumatera.
- Berita dari Ibnu Batutah seorang musafir daro Maroko yang singgah di Samudera Pasai.
- Nisan kubur Sultan Malik Al-Saleh yang berangka tahun 696 H/ 1297 M.
- Naskah atau Hikayat raja-raja Pasai, karangan Hamzah Fansuri dari abad ke-15 M.
- Nisan kubur ratu Nahrasiyah yang berangka tahun 1428 M.
- Mata uang logam emas yaitu dirham yang mulai dibuat pada masa pemerintahan Sultan Muhammad (1297-1326 AD).
- Peta Lokasi Kerajaan Samudra Pasai
Nah, itulah materi lengkap Kerajaan Islam Di Sumatera dan Sejarah Masuk Dan Berkembangnya Islam Di Sumatera. Semoga bermanfaat.
0 Response to "3 Kerajaan Islam Yang Ada Di Sumatera Beserta Penjelasannya"
Post a Comment